Cara Memuluskan Gagasan Anda

ide

Dalam praktik persidangan, musyawarah atau perdialogan, bahkan ngerumpi sekalipun, ada ragam sikap penerimaan audien ketika ada sebuah saran atau ide diajukan oleh seorang peserta: menerima, menolak, masa bodoh dan netral. Kelompok yang menerima, menolak, masa bodoh dan netral itu pun terbagi lagi pada golongan yang lebih kecil, antara yang optimis dan pesimis. Hal itu terjadi, biasanya didominasi sebabnya oleh dua hal: karena cara dan isi gagasan yang belum sepenuhnya diterima oleh mereka.   

Untuk memenangkan gagasan serta argumentasi yang kita ajukan kepada khalayak, dalam persidangan atau dalam berbagai kesempatan, setidaknya menyangkut dua hal. Pertama, berkenaan dengan metodologi (tata cara) penyampaiannya, dan kedua berhubungan dengan kualitas makna atau muatan isi gagasan yang diajukan kepada audien.

Tata cara yang dipergunakan, erat kaitannya dengan etika persidangan (seperti pembahasan sebelumnya), sedangkan muatan isi berkenaan dengan wibawa atau autoritas kontributor (pemberi masukan) yang menyampaikan gagasan itu. Semakin apik penerapan etika persidangan dalam cara penyampaian dan didukung oleh muatan isi gagasan itu sendiri yang dapat diandalkan, maka akan semakin baik peluang ide itu diterima oleh orang lain.

Metodologi, sangat dipengaruhi oleh situasi (termasuk kebiasaan dan aturan) setempat, tempat pelaksanaan persidangan berlangsung. Tapi muatan gagasan akan sangat ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan kontributornya.

Pada praktiknya, tips untuk memenangkan argumentasi, meliputi hal-hal yang berkenaan dengan teknis atau tata cara yang dipilih oleh seorang kontributor (pemberi gagasan) untuk memahamkan orang lain, agar mengerti dan sekaligus berapreasiasi terhadap ide yang kita ajukan. Sedangkan muatan isi adalah berkenaan dengan apa keunggulan dari gagasan yang kita sampaikan itu, yakni kualitas pengalaman dan pengetahuannya. Karena itu, perlu akumulasi kemampuan antara cara dan isi dalam menyampaikannya. Kalau yang diajukan tidak sinergi (kompak) antara cara dengan muatan isi yang dikemukakan, niscaya gagasan bagus apapun hanya menjadi cemoohan atau barangkali bahan tertawaan orang lain. Mungkin kasarnya mereka akan mencibir.

Hal-hal yang berkenaan dengan cara ini, kalau dirinci sebetulnya banyak. Kesemua komponen itu, saling terkait dan sangat mendukung antara satu dengan lainnya. Sederhananya, mungkin audien paham dan setuju dengan apa yang kita sampaikan, namun cara yang kita pergunakan kurang mendapat simpati, maka hal itupun akan berakibat pada terjadinya distorsi daya penerimaan orang lain terhadap gagasan yang kita sodorkan. Sikap yang kerasnya, mereka akan menolak.

Untuk itu, dalam rangka memuluskan gagasan yang hendak disampaikan, apalagi bila didukung oleh muatan isinya yang baik, pada tulisan singkat ini kita akan menggali berbagai cara dan muatan isi ide yang ingin disampaikan untuk menciptakan kemungkinan terbaik, sehingga audien mau menerima ide yang kita berikan, dengan penerimaan yang sebaik-baiknya.

Karena inti persoalan pada dua hal tadi, maka pada pembahasan ini pun akan difokuskan pada kedua persoalan dimaksud. Aspek-aspek yang berkenaan dengan pertimbangan pemilihan tata cara, bertujuan untuk mengambil simpati dan perhatian audien, di antaranya menyangkut:

  • Kelayakan gagasan untuk dilontarkan kepada audien. Berdasarkan hasil olah daya pikir, rasa, dan penghayatan universal terhadap masalah dan menyerap keinginan audien;
  • Pertimbangan latar belakang audien, untuk menciptakan image, meliputi: tingkat kemampuan, tradisi, profesi, kebutuhan dan mayoritas;
  • Perhitungan secara kuantitatif peluang sikap penerimaan audien dalam bentuk yang lebih ketat: prosentase, kecenderungan dan kekuatan;
  • Penerapan etika dan tata tertib persidangan yang sudah disepakati secara simpatik, posesif, konsisten, dinamis dan netral, untuk membuat pagar-pagar kaidah kebenaran;
  • Bersikap dan berpikir terbuka, logis, loyal dan empati terhadap orang lain, kendatipun gagasannya kurang baik. Dengan mengutamakan memberi saran untuk bertindak, bukan mengajari;

Adapun untuk mengajukan sebuah gagasan yang baik, Gorys Keraf, penulis Argumentasi dan Narasi (1989) dan Hernowo, penulis Mengikat Makna (2001), memberi kiat-kiat praktis mengenai indikator sebuah gagasan itu dipandang baik. Penggabungan dua ahli itu, dapat penulis rinci secara singkat sebagai berikut:

  • Ide secara keseluruhan membentuk kekukuhan konstruksi. Jelas antara input, konversi (pengolahan) dan outputnya. Mana yang menjadi masalah, proses pengolahan (gagasan lama, baru, dan tawar-menawar gagasan) dan penyelesaian.
  • Kehebatan visi kontributor dalam melihat sebuah persoalan, meliputi pemahaman masalah, wawasan dan (alternatif) rumusan usulan;
  • Himpunan makna lebih (plus) dari pendapat atau wacana yang sudah ada, yang lahir dari daya intelektual kontributor;
  • Mengambil sebuah fokus saran, dengan mengambil metode yang sebaiknya tunggal, antara rasionalisasi (memperjelas), identifikasi, sugesti (membujuk), konformitas (kompromi), kompensasi (mengganti cara dan tujuan), dan proyeksi (memprediksi);

Penguatan cara dan isi ini selain untuk memberikan penguatan keunggulan bentuk dan makna, juga akan membuat identifikasi tersendiri bagi sang kontributor, yang beda dari orang lain. Identifikasi khas inilah yang disebut gimmick (khas) oleh W. George Jehan.

Untuk mengembangkan gimmick dalam Persuasive Speaking (1979), Jehan, menyarankan untuk menumbuhkan tanggapan emosional, intelektual dan spiritual  audien. Dengan pendekatan ini, usulan kita akan mudah diterima orang lain. Karena pada prinsipnya, sama dengan mempengaruhi orang lain dalam lisan dan tulisan, cuma bentuknya diskusi. Gagasan yang memanfaatkan potensi emosi, intelektual dan spiritual ini, akan semakin mempercepat daya akomodasi orang lain. Atau percis mengoptimalkan kecerdasan kuantum (quantum quotient) menurut istilah Agus Nggermanto (2001). Semoga berhasil.** (Mansur Asy’arie)

Penulis: mansurasyarie

MANSUR ASY'ARIE (yang lagi belajar menata kehidupan). DATA UMUM. Nama, Mansur Asy'arie (chun, mans, emegb). Alamat : Surade Kaler Rt. 06/02 Kel. Surade Kec. Surade Kab. Sukabumi 43179. Lahir di Sukabumi, 13 Mei. Pekerjaan: Wiraswasta (membina usaha sendiri Reganapoin: editorial, publishing, culture dan adventure). HP.: 08562269129, 089613722618, 085217143334. Email: mansur.asyarie@gmail.com, poin_surade@yahoo.com. YM: poin_surade, mansur_asyarie@rocketmail.com. Website: www.reganapoin.wordpress.com, www.reganapoin.co.cc. Isteri: 1 (satu) orang. Anak: 2 (dua) orang, Kaindra dan Regan. PENDIDIKAN, dimulai dari SDN 1 Pasiripis lulus tahun 1985. Lalu ke MTSN Pasiripis lulus tahun 1988. Melanjutkan ke PGAN Cibadak-Sukabumi lulus tahun 1991. Selanjutnya ke IAIN SGD Bandung, Fak. Sastra, Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, lulus tahun 1996. Lantas melanjutkan ke Pascasarjana UIN SGD Bandung, Konsentrasi Masyarakat Muslim (tidak tamat). Kini sedang mengikuti program Pascasarjana Minat Manajemen Administrasi Publik Universitas Terbuka Pendidikan nonformal yang pernah diikuti meliputi: Pelatihan jurnalistik 5 kali, Pelatihan kaligrafi, Pelatihan fotografi, Pelatihan kepembinaan (pramuka) mahir lanjutan, Pelatihan kepemimpinan (hingga advance) dan Pelatihan lain yang tidak dapat dituliskan di sini. PEKERJAAN. pernah menjadi reporter pada beberapa media: tabloid (majalah) News Otentik, Jurnal Sukabumi, Inspirasi; menjadi kontributor untuk Majalah Bekal Pembina (Jakarta), Majalah Pramuka (Jakarta), Tabloid (Majalah) Suara Cangkurileung (Bandung), dll. Pernah juga mengelola penerbitan (buletin) Biru (Bandung), AJS (Al-Jalil Surade), penerbitan buku Tarbiyah Press, Q-Center dan Tunas Nusantara (Bandung). Kini masih mengelola lembaga Regana Poin (Surade-Sukabumi). Mengelola yayasan sosial-pendidikan-keagamaan Al-Manshur Makmur Mandiri Abadi (AMMA) Surade-Sukabumi dan Penerbit AMMA. LAIN-LAIN. Terlibat aktif dalam berberapa lembaga keagamaan BAZ, MUI, ICMI, dll. Lebih lanjut dapat menghubungi via email.

Satu komentar pada “Cara Memuluskan Gagasan Anda”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.