Perlunya Pola Pemberdayaan Madrasah Diniyah di Jawa Barat

MA- Pendidikan Islam berupa madrasah memiliki perjalanan sejarah yang sangat panjang. Di Indonesia, pendidikan ini muncul dan berkembang sejalan dengan kemunculan agama Islam. Bahkan, merupakan awal dari bentuk pelembagaan pendidikan Islam secara formal dan modern yang mengadaptasi sistem pendidikan lokal dan menyesuaikan dengan sistem pendidikan Barat (Karel A. Steenbrink, 1991: 41).

Proses modernisasi dan adaptasi ini melahirkan sistem pendidikan madrasah yang bersifat klasikal (Dirjen Binbaga Islam, Depag RI, 1983). Bentuk pendidikan madrasah tersebut, identik dengan lembaga persekolahan seperti yang dikenal selama ini. Namun penyerupaan itu didistorsi oleh pengaruh politik penjajah, karena antara madrasah –sebagai produk masyarakat– dan sekolah -sebagai produk pemerintah–, didikotomisasikan yang berlanjut pada upaya pengucilan madrasah di tengah masyarakat (Maksum, 1999: 7).

Sejak inilah pertumbuhan dan perkembangan madrasah mengalami pasang surut. Pengelolaan Madrasah Diniyah akhir-akhir ini terlihat sangat sederhana, baik dalam aspek kurikulum, manajemen maupun sarana dan prasarana. Kesederhanaan tersebut sangat terkait dengan fluktuasi motivasi dan pasang-surutnya kondisi sosial, politik, ekonomi serta daya dukung masyarakat lainnya. Oleh karena itu, kelangsungan dan kemajuan Madrasah Diniyah sangat bergantung pada kelanjutan partisipasi dan kepedulian masyarakat yang ada di sekitarnya.

Bagaimana Madrasah berperan bagi pembangunan bangsa khususnya masyarakat Jawa Barat dan bagaimana pula memberdayakannya, agar madrasah berjalan baik? Temukan jawabannya pada bagian ini. Silahkan di-download (like dan share sangat disenangi). Semoga bermanfaat.[]

https://drive.google.com/file/d/14yUjUZ63C4oq_40mAXXkKsRA0xujEVnK/view?usp=sharing