Wabah yang saat ini mendunia, yaitu virus corona, pada varian terbaru Covid-19 merupakan musibah dan menjadi keprihatinan kita semua. Lebih dari 88 ribu orang di Indonesia dan 4,2 juta di dunia, meninggal dunia, serta menyebar di seratus lebih negara di dunia. Informasi berdasarkan update informasi resmi pemerintah pekan ketiga Juli 2021.
Bagaimana sikap kita sebagai bagian dari umat beragama, untuk menghadapi musibah besar ini? Tidak bukan, adalah mengembalikan semuanya kepada Allah, Sang Pencipta. Bahwa Allah yang telah menciptakan semua makhluk-Nya, baik yang besar maupun yang kecil, yang terlihat maupun tidak kelihatan oleh mata.
Pada salah satu ayat dari Al-Qur’an, berfirman:
“Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” (Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kami akan kembali). (QS Al-Baqarah [2]: 156).
Karenanya, seyogianya kita tidak bersedih dan khawatir berlebihan dan berlarut-larut, apalagi hingga menyesali nasib lalu berputus asa. Sebab, semuanya memang hanya milik Allah. Termasuk wabah corona yang saat ini merebak ke seluruh dunia. Pelajaran terpentingnya, bagaimana kita berupaya mengatasinya dan mengantisipasinya, dengan cepat dan tepat.
Bila kita telusuri dengan pendekatan sistem kepercayaan, berupa aqidah, kita menyadari bahwa segala urusan di muka bumi ini, adalah atas izin dan kehendak Allah. Seperti firman-Nya:
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan setiap orang yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS At-Taghabun : 11).
Tetapi penjelasan lebih lanjut, disbutkan bahwa:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.” (QS Asy-Syura: 30).
Itulah hakikat musibah, atas izin Allah dan karena kelalaian manusia. Tetapi semua kita coba kembali memahami sebagai bagian dari ilmu Allah.
Pada QS Al-An’am Allah menekankan :
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” (QS Al-An’am [6] : 59).
Menurut ahli tafsir, Syaikh Wahbah az-Zuhaili, pakar asal Suriah, dalam Kitab Tafsir Al-Wajiz, dijelaskan, bahwa Allah mengetahui, bukan hanya mengetahui, tapi Maha Mengetahui. Bahwa, semua yang ada dan terjadi di daratan dan di tempat-tempat sepi tersembunyi sekalipun, yang mencakup binatang, pepohonan, pasir kerikil, dan debu, termasuk bakteri dan virus. Juga segala hewan yang berada di laut, berupa binatang, tambang, ikan, dan lain-lain yang dikandungi oleh airnya.
Itulah bukti keagungan Allah. Dzat Mahabesar dan keluasan-Nya dalam seluruh sifat-sifat-Nya.
Adapun realitas di sekeliling kita, ada orang yang meninggal, terdampak virus corona, maka sesungguhnya kematian itu bukanlah karena seseorang atau benda apapun. Namun semata-mata karena ajal yang sudah Allah tentukan. Maka, bagi yang tertimpa wabah corona, atau apapun, tetap berharap dan bergantungnya mutlak kepada Allah.
Adapun kepada sesama manusia, seperti diperiksa kepada dokter, karantina perawatan, itu hanyalah ikhtiar, yang memang harus maksimal juga dilakukan, agar dapat sehat kembali.
Semntara persoalan ketentuan ajal, Allah menyebutkan di dalam firman-Nya :
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS Al-Anbiya [21]: 35).
Untuk itu, baiknya kita perkuat upaya spiritual ilahiyah, yakni dengan memanjatkan doa memohon keselamatan dari Allah Sang Maha Pencipta dan Sang Pemberi Keselamatan. Memperkuat spiritual jiwa dengan shalat, doa, dzikrullah, shalawat dan kalimat-kalimat thayyibah.
Termasuk selalu memanjatkan doa secara khusus, seperti doa yang diajarkan Rasulullah SAW, di antaranya :
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit kulit, gila, lepra, dan dari penyakit lain yang mengerikan.” (HR Abu Daud dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu).
Semoga Allah melindungi dan menyelamatkan kita dan keluarga dari serangan wabah virus corona, dan berbagai ujian serta bencana lainnya.*