MA – TULISAN ini diawali dari pernyataan Soekarno pada ulang tahun proklamasi ketiga, beliau menulis dengan tulisan tangannya sendiri, bunyi pernyataan itu sebagai berikut:
“seorang penulis berkata: “mempelajari sejarah adalah omong kosong “, ‘History is bunk’. Penulis ini tidak benar. Sejarah adalah berguna sekali, dari mempelajari sejarah orang bisa menemukan hukum, hukum yang menguasai kehidupan manusia. Salah satu hukum itu ialah bhwa tidak ada bangsa bisa menjadi besar dan makmur zonder kerja. Terbukti dalam sejarah segala zaman, bahwa kebesaran bangsa dan kemakmuran tidak pernah jatuh gratis dari langit. Kebesaran bangsa dan kemakmuran selalu ‘kristalisasi’ keringat’ Ini adalah hukum yang kita temukan dari mempelajari sejarah. Bangsa Indonesia tariklah moral dari hukum ini (Soekarno pada hari ulang tahun proklamsi ke III), [Mansur Suryanegara’ Api Sejarah, Suryadinasti, Bandung, 2014].
Tulisan ini menginspirasi bahwa sejarah sejatinya mengandung kekuatan dan menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia.
Demikian juga sejarah pendidikan di Indonesia memiliki banyak kegunaan, di antaranya sebagai faktor keteladanan, cermin, perbandingan, dan perbaikan keadaan ke depan.
Sebagai teladan sejarah memberikan gambaran keteladanan. Ini dapat dimaklumi hanya karena dengan informasi yang ditulis akan melahirkan keteladanan dari orang-orang atau pelaku sejarah sebelumnya. Perjalanan bangsa yang besar, orang yang sukses dapat digambarkan melalui pemaparan informasi sejarah yang selanjutnya dapat ditiru dan diteladani yang baik dan membanggakan, dan selanjutnya hal-hal buruk yang menyebabkan kehancuran dan keterpurukan dapat dihindari.
Sebagai cermin, sejarah melalui pendekatan ilmunya berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai aktivitas. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan bahwa tidak semua kegiatan manusia berjalan mulus, terkadang menemukan rintangan tertentu, menemukan sesuatu yang tidak diharapkan. Maka kita perlu bercermin dan mengambil pelajaran dari kejadian masa lampau, khususnya bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
Sebagai pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa tentu memiliki kesamaan dan kekhususan. Dengan demikian melalui proses pembandingan antara masa silam, sekarang dan harapan masa datang akan memberi andil bagi perkembangan pendidikan Indonesia mendatang.
Sebagai perbaikan, setelah berusaha menginter-pretasi, membandingkan dan bercermin terhadap sejarah masa lampau kita dapat berusaha memperbaiki keadaan yang sebelumnya menjadi lebih berguna dan konstruktif.
Tulisan ini tidak akan menyajikan informasi detail setiap rentetan peristiwa keindonesiaan khususnya pendidikan. Namun tulisan ini sekedar memberi gambaran sederhana bahwa pendidikan di Indonesia telah berlangsung sejak lama, mengalami pasang surut, berbagai perbaikan dan perkembangan dalam setiap rangkaian peristiwanya.
Untuk menyederhanakan tulisan ini dipaparkan pendidikan dan kehidupan Bangsa Indonesia pada sebelum perjuangan kemerdekaan (sebelum masuk Islam), pendidikan periode penjajahan Belanda dan Jepang/perjuangan kemerdekaan, pendidikan setelah merdeka/ masa orde lama dan orde baru, dan pendidikan masa reformasi.
Oke selengkapnya pembaca dapat mengikuti di link berikut ini.
https://drive.google.com/file/d/1xZclLav12ncaSi0fauEv5ZV0c3MboHnC/view?usp=sharing